11 Apr 2013

SUAMIISTRISUAMIISTRI


Ada laki-laki pasti ada perempuan. Ada suami pasti ada istri. Allah menciptakan mahluk berpasang-pasangan untuk saling melengkapi, bekerja sama dan mendukung dalam mengarungi bahtera kehidupan yang tidak selamanya berjalan mulus. 

Ketika manusia berada dalam titik dewasa, maka dipertemukanlah dua kelamin yg berbeda ini lalu disatukan dalam upacara yang sangat sakral, diridhai oleh Allah sang pencipta, direstu oleh orang tua dan disaksikan oleh manusia lain serta alam ini. Maka jika bermain-main dalam niat pernikahan atau tidak direstui pasti ada hal yang mustahal akan terjadi.

Ketika menikah, suami adalah istri dan istri adalah suami, karena ada keterikatan dan kesatuan di dalamnya dalam melajukan perahu. Maka jika ada ke khilafan suami pasti ada kesalahan istri didalamnya. Jika ada kekhilafan istri pasti ada kesalahan suami didalamnya. 

Suami adalah nahkoda yang melajukan perahu yang berisi keluarganya dengan arah yang benar dan selamat menghadapi samudra luas dengan segala tantangannya. Ia juga harus jadi pemancing yang handal agar keluarganya tidak kelaparan. Dan ia juga harus menjadi pelindung bersama istrinya agar keluarganya merasa aman dan hangat. 

Sedangkan istri adalah pengatur rumah tangga dalam perahu agar nyaman dan terasa tentram walaupun lautan sedang tak bersahabat. Ia yang memberi warna agar keluarganya selalu ceria dan dididik dengan baik supaya menjadi kuat, sabar dan hebat. Iapun harus menjadi koki yang handal dari hasil pancingan suaminya agar mereka makan dengan sehat, baik dan senang. Ia harus menjadi pendukung suaminya agar menjadi pelindung yang hebat.

Samudra tak selamanya bersahabat. Kadang terjadi badai dasyat, kadang tsunami ataupun gempa bumi. Maka perahu tidak akan selamat kalau tanpa kasih sayang karena terlalu memikirkan ego, tanpa toleransi dan tanpa kerja sama serta tanpa tutur kata yang santun di dalamnya.

Tidak ada komentar: