Kadang manusia tidak menyadari ketika alam ini berbicara padanya. Dengan sombongnya manusia menepis dengan ego di hati tanpa menelaah lebih dalam apa yang terjadi pada dirinya, kenapa mengalami ini. Hal ini wajar dan manusiawi karena setiap manusia memiliki segala macam ketakutan dengan jenis tingkatan yang berbeda. Takut kehilangan, takut kematian, takut suatu penilaian dan lainnya.
Sesungguhnya suara alam yang ada disekitar kita adalah suara Allah memberi signal kepada umatNya untuk melindunginya, menyelamatkannya atau memberi rizki pada kita. Hanya saja keangkuhan manusia membutakan suara alam.
Suara alam tak hanya lewat desiran angin, gelombang stunami, atau segala yang harafiah. Tetapi suara alam bisa kita amati dari jeadian sehari-hari. Seperti mimpi, tanda-tanda suatu resepsi perkawinan, pasang surut suatu hubungan baik terhadap pasangan hidup, bos atau teman dan lainnya.
Kemarin aku sempat mengabaikan suara alam ketika sedang berhubungan dengan seseorang, tetapi sesuai dengan perjalanan hidup dan lakon yang aku jalanani bersamanya ternyata suara alam itu benar. Saat ini dia bukan seseorang yang pantas untukku karena dia bukan seorang pejuang, apalagi seorang ksatria. Tetapi mungkin kemarin aku harus tetap menjalani hidup sementara bersamanya. Bagaimanapun segala lakon yang kita jalani baik itu sakit dan penuh cobaan pasti akan bermanfaat bagi kematangan dalam cara kita berpikir, bertindak dan memantapkan hati.
Walau saat ini akhirnya aku mantap memilih untuk mengikuti suara alam dan tak lagi berharap padanya, dan walaupun saat ini sebenarnya hati ini sangat sakit, serta walaupun saat ini tak ada orang yang rela aku kembali lagi padanya, tetapi jauh di lubuk hatiku aku berterima kasih dan belajar memaafkannya. Bagaimanapun dia juga memberi ilmu padaku, memberi warna diperjalanan hidupku. Semoga kami diberi jalan terbaik dimasing-masing hidup kami.
Sesungguhnya suara alam yang ada disekitar kita adalah suara Allah memberi signal kepada umatNya untuk melindunginya, menyelamatkannya atau memberi rizki pada kita. Hanya saja keangkuhan manusia membutakan suara alam.
Suara alam tak hanya lewat desiran angin, gelombang stunami, atau segala yang harafiah. Tetapi suara alam bisa kita amati dari jeadian sehari-hari. Seperti mimpi, tanda-tanda suatu resepsi perkawinan, pasang surut suatu hubungan baik terhadap pasangan hidup, bos atau teman dan lainnya.
Kemarin aku sempat mengabaikan suara alam ketika sedang berhubungan dengan seseorang, tetapi sesuai dengan perjalanan hidup dan lakon yang aku jalanani bersamanya ternyata suara alam itu benar. Saat ini dia bukan seseorang yang pantas untukku karena dia bukan seorang pejuang, apalagi seorang ksatria. Tetapi mungkin kemarin aku harus tetap menjalani hidup sementara bersamanya. Bagaimanapun segala lakon yang kita jalani baik itu sakit dan penuh cobaan pasti akan bermanfaat bagi kematangan dalam cara kita berpikir, bertindak dan memantapkan hati.
Walau saat ini akhirnya aku mantap memilih untuk mengikuti suara alam dan tak lagi berharap padanya, dan walaupun saat ini sebenarnya hati ini sangat sakit, serta walaupun saat ini tak ada orang yang rela aku kembali lagi padanya, tetapi jauh di lubuk hatiku aku berterima kasih dan belajar memaafkannya. Bagaimanapun dia juga memberi ilmu padaku, memberi warna diperjalanan hidupku. Semoga kami diberi jalan terbaik dimasing-masing hidup kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar